Senin, 05 Mei 2014

LOVE YOU

Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun tidak dapat mendinginkan
Hatiku yang kau hangatkan

Terasa tercabarnya kelakianku ini
Dengan sikapmu menentanglah
Aku ini insan kekurangan
Senangnya kau mainkan...

Siapalah aku ini untuk
Memintal buih yang memutih
Menjadi permaidani seperti mana
Yang tertulis dalam novel cinta...

Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang di langit
Menjadikan hantaran syarat untuk milikimu semua itu
Sungguh aku tak termampu...

Silap aku juga
Kerana jatuh cinta
Insan sepertimu
Seanggun bidadari

Seharusnya aku cerminkan diri
Ku sebelum tirai kamar aku
Bukan mengintaimu...

Indri...
walaupun aku belum kenal sama Kamu...Gara'' Si Temen aku Yang Kenalin di Fb..
Dan Disaat itu ...Aku Merasakan....Ada Sesuatu Hal Yang Beza Di matamu..
Sehingga AKU JATUH CINTA PADAMU...
Walaupun kamu suka GALAK sama Aku,,,/
...
Beginilah Aku ...Sang Pecinta Yang Jelek Lagi Miskin...
APA ADANYA..

To Indri Agustiani.

Kamis, 10 April 2014

Dibalik pegunungan itu, langit malam mengkilat perak. Bersahut-sahutan ditiap sisi. Aku semakin ngeri. Aku seperti Frodo yang semaki dekat dengan "The Eye" dalam the Lord of the Ring.
Aku memejamkan mata. Mengalihkan pandangku keatap tempat tidurku yang tak pernah sanggup menentramkanku. Aku rebahkan tubuhku dengan kelu. Mataku nanar. Detak jantungku brutal. Di dinding yang berhimpitan dengan ranjangku ada foto kita, dek. Aku tenang. Tak jauh aku menggantung rosario pada sebuah paku yang telah ada sebelum aku datang kemari. Lalu aku mengingat Tuhan. Aku mengaduh.
"Tuhan, apakah aku melangkah menuju kebahagiaan ataukah kehancuran abadi?"


Cinta Dalam Al'Qur'an


1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qadsyaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan
bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari
hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la
yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

StoryQrisna

Disini bermula hidup menjadi dewasa, belajar mencari jati diri, belajar mencari sesuatu yang hilang pengalaman serta kesalahan hidupku yang terjadi.